Jadon Sancho masih berusaha untuk penuhi harapan beberapa simpatisan Manchester United atau MU. Bekas penjaga gawang Setan Merah, Peter Schmeichel, meminta tidak patah semangat. Kebalikannya pria dari Denmark itu masih tetap semangat dan usaha ikuti cara si mega bintang Cristiano Ronaldo.
Sancho dihadirkan dari Borussia Dortmund pada harga yang mahal. Pemain dari Inggris itu dibawa sesudah Setan Merah mengambil kantong sampai 72,tiga juta pound sterling. Di zaman wabah COVID-19 yang turut menggerogoti keuangan club, angka sebesar itu pasti bukanlah hal yang gampang disanggupi.
Karenanya lumrah jika management atau simpatisan Setan Merah banyak mengharap ke Jadon Sancho. Dengan cap harga sebesar itu, mereka ingin Sancho jadi pembanding untuk scuad Mand Utd.
Sayang, keinginan ini rupanya masihlah jauh panggang dari api. Sancho malah kesusahan mengubah. Ia belum cetak gol atau assist di dalam 10 performa pertamanya bersama MU.
Sorotan ke Sancho makin tajam bersamaan perform Setan Merah yang turut melorot. Setan Merah yang digadangkan akan bangun pada musim ini, malah melembek dan susah merampas 3 point. Kedatangan beberapa pemain baru seperi Sancho, Ronaldo, dan Raphael Varane sedikit memiliki arti.
Terkini, MU kalah 2-4 saat berkunjung ke basis Leicester City akhir minggu kemarin. Hasil ini membuat Setan Merah terlontar dari status empat besar dan sekarang ada di posisi ke enam papan klassemen.
Sancho sendiri baru berumur 21 tahun. Profesinya masih panjang. Dan di umur semuda itu, Sancho seharusnya lebih belajar banyak dan masih tetap optimis dengan kekuatannya di masa datang.
Schmeichel menyaksikan kekuatan ini. Dan menurut dia, Ronaldo yang kembali mengenakan seragam Setan Merah menjadi anutan Sancho dalam mendapati kembali permainan terbaik.
"Anda ialah pemain muda di scuad itu, seorang seperti Jadon Sancho misalkan, itu ialah harga yang besar, besar, besar buatnya dan rasanya cukup berat buatnya sekarang ini," kata Peter Schmeichel dalam acara podcast Seaman Says seperti dikutip dari Manchestereveningnews.com.
"Tetapi ia akan menyaksikan orang ini (Ronaldo) dan ia dapat karena, 'Jika saya lakukan suatu hal di sejauh garis itu, saya dapat sebaik ia. Saya punyai semua dasar, tetapi saya dapat sebaik ia.
Tetapi peralihan ke arah seperti Ronaldo menurut Schmeichel tidak dapat instant. Perlu waktu. Meskipun begitu, bekas kiper MU itu memandang penantian itu sebanding dengan hasilnya.
"Berikut yang diberi Ronaldo. Saya segera rayakannya saat saya dengar ia kembali. Berlarian seperti orang edan di kebun saya, walau saya tidak dapat lari," kata Schmeichel.